Hello Kitty Emoticon Set
Hello Kitty Icon
Hello Kitty Emoticon

Minggu, 25 November 2012

KWU kls XI


MENETAPKAN SKALA PROSES PRODUKSI
1. Penyusunan perencanaan proses produksi dan jasa
Dalam upaya menetapkan proses produksi dan jasa suatu perusahaan, sebaiknya kita mengetahui lebih dulu tentang pengetahuan produksi, produk, jasa, produsen, dan produktivitas.
a. Pengertian produksi, produk, jasa, produsen, dan produktivitas
1) Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah barn. Manfaat atau faedah terdiri atas beberapa macam, misalnya: faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, dan sebagainya. Contoh penambahan manfaat dari perubahan bentuk yaitu:
· Seorang wirausahawan yang kreatif, mengubah bentuk kayu menjadi meja, kursi, lemari, dan sebagainya.
· Seorang wirausahawan membawa hasil-hasil pertanian dari pedesaan ke kawasan perkotaan, dalam hal ini merupakan tambahan faedah tempat.
· Seorang wirausahawan mempunyai hasil pertanian yang disimpan di dalam gudang, kemudian dikeluarkan lagi sampai dengan waktu yang diperlukan, dalam hal ini merupakan faedah waktu.
2) Produk
Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa. Akan tetapi, dalam hal ini perlu dibedakan antara barang dan jasa walaupun keduanya merupakan hasil dari produksi.
Barang mempunyai wujud tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik. Di samping itu, ada tenggang waktu antara saat diproduksinya dan saat dikonsumsikannya produk tersebut.
3) Jasa
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud dan sifat-sifat fisik tertentu. Di samping itu, di dalam jasa tidak terdapat tenggang waktu antara diproduksinya dan dikonsumsi­kannya. Contoh jasa antara lain kerja seorang dokter, pelayanan angkutan, pelayanan pergudangan, dan sebagainya.
4) Produsen
Produsen adalah orang, badan, atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk.
5) Produktivitas
Produktivitas merupakan suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang seharusnya. Perlu diketahui bahwa produktivitas suatu perusahaan tidak selamanya konstan, akan tetapi berubah-ubah Sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.
b. Pengertian perencanaan proses produksi
Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing, yang segera diproduksikan pada periode yang akan datang. Akan tetapi, semua produk yang tercantum di dalam perencanaan proses produksi barang/jasa, belum tentu akan dicantumkan seluruhnya pada suatu periode yang akan datang.
Adapun perbedaan antara perencanaan proses produk dan perencanaan proses produksi adalah bahwa pada perencanaan proses produk akan banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan pada perencanaan proses produksi akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis. Pada perencanaan proses produksi, dititik beratkan kepada produk apa, produk yang bagaimana, dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
c. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan proses produksi dan jasa
Di dalam membuat perencanaan proses produksi dan jasa yang tepat, seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan masalah intern dan masalah ekstern perusahaan.
Masalah intern adalah masalah yang datangnya dari dalam perusahaan sendiri, seperti mesin­mesin, peralatan, bahan baku, dan tenaga kerja. Adapun masalah ekstern perusahaan adalah masalah yang datangnya dari luar perusahaan, seperti keadaan politik, ekonomi, resesi, deflasi, inflasi, deregulasi, kebijaksanaan pemerintah, dan devaluasi,
Untuk menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang wirausahawan perlu memperhatikan berbagai faktor sebagai berikut:
1) manfaat produk bagi konsumen;
2) permintaan pasar terhadap produk;
3) potensi usaha seorang wirausahawan untuk memperoleh keuntungan;
4) fasilitas operasi proses produksi;
5) kekuatan persaingan dari perusahaan lain;
6) kemampuan distribusinya;
7) pengembangan produk pada masa yang akan datang.
Adapun penetapan skala proses produksi dan jasa yang akan diproduksi dalam suatu periode pada masa yang akan datang, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) produk-produk tersebut harus dapat diproduksi oleh pabrik;
2) produk-produk tersebut harus sesuai dengan keinginan dan selera konsumen.
Berdasarkan perencanaan proses produksi dan jasa yang sudah ditetapkan oleh seorang wirausahawan, harus dapat ditentukan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Bilamana kegiatan operasi produksi atau jasa itu akan dimulai?
2) Berapa banyak pekerja yang dibutuhkan?
3) Alat-alat dan perlengkapan apa yang diperlukan?
4) Tingkatpersediaan bagaimana yang dibutuhk,an?
Adapun yang menjadi tujuan dalam penetapan skala proses produksi dan jasa adalah:
1) mengubah bahan baku menjadi produk jadi;
2) memperoleh keuntungan;
3) menggunakan fasilitas produksi;
4) menguasai pasar tertentu;
5) melaksanakan kerja secara efisien dan efektif.
Di dalam menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang wirausahawan harus memperhatikan skala produksi, yang meliputi:
1) jenis produk yang akan diproduksi;
2) banyaknya produk yang akan diproduksi;
3) jenis produk yang permintaannya sedikit;
4) jenis produk yang permintaannya banyak.
Selanjutnya, di dalam menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang wirausahawan harus memikirkan dan menetapkan skala produksi, di antaranya:
1) rangkuman penatalaksanaannya;
2) analisis situasi kegiatannya;
3) tujuan dan sasarannya;
4) pengawasan kegiatannya;
5) strategi kegiatannya;
6) program kegiatannya;
7) anggaran biayanya;
8) alat-alat pengendaliannya;
9) strategi penjualan dan pemasarannya.
Selanjutnya, seorang wirausahawan harus mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh pihak pesaing. Berhubungan dengan itu, maka seorang wirausahawan di dalam menetapkan proses produksi perlu mengetahui keterangan-keterangan sebagai berikut:
1) siapa saja yang akan membeli produk itu;
2) berapa banyak produk yang akan dibeli;
3) di mana dilakukan pembelian produk tersebut;
4) apa yang menjadi tujuan dari pembelian produk tersebut.
2. Ciri-ciri, syarat-syarat, dan faktor-faktor perencanaan proses produksi dan jasa
a. Ciri-ciri perencanaan proses produksi dan jasa
Ciri-ciri perencanaan proses produksi dan jasa, antara lain sebagai berikut.
1) Perencanaan produksi dan jasa harus menyangkut kegiatan masa mendatang.
2) Perencanaan produksi clan jasa harus mempunyai jangka waktu tertentu.
3) Perencanaan produksi dan jasa harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.
4) Perencanaan produksi dan jasa harus dapat mengoordinir kegiatan produksi dengan kegiatan bagian lainnya.
5) Perencanaan produksi dan jasa harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.
b. Syarat-syarat perencanaan proses produksi dan jasa
Syarat-syarat perencanaan proses produksi dan jasa antara lain sebagai berikut.
1) Perencanaan produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.
2) Perencanaan kerja produksi dan j asa harus sederhana, dimengerti, dan dapat dilaksanakan.
3) Perencanaan produksi dan jasa harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.
c. Faktor-faktor perencanaan proses produksi barang dan jasa
Faktor-faktor perencanaan proses produksi dan jasa, antara lain sebagai berikut.
1) Sifat dari proses produksi.
2) Jenis dan kualitas produk yang akan diproduksi.
Oleh karena itu, seorang wirausahawan yang akan menyusun perencanaan proses produksi dan jasa harus memperhatikan dan mempertimbangkan:
1) skala produksi;
2) Jenis Jenisproduk yang akan diproduksi;
3) produk tahan lama atau tidak;
4) sifat produk yang akan diproduksi;
5) sifat permintaan terhadap produk;
6) kuantitas dan kualitas produk yang akan diproduksi.
3. Persiapan perencanaan proses produksi dan jasa
Adapun persiapan perencanaan proses produksi dan jasa, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Prosedur persiapan
Prosedur persiapan perencanaan proses produksi dan jasa antara lain:
1) Seorang wirausahawan perlu membina gagasan produk dari konsumen atau pembeh.
2) Seorang wirausahawan perlu mendorong para karyawan untuk ikut memikirkan gagasan produk yang akan diproduksi.
b. Penyaringan gagasan
Tujuan utama penyaringan gagasan proses produksi dan jasa untuk mendapatkan gagasan yang baik dan tepat di dalam pembuatannya.
c. Analisis gagasan
Seorang wirausahawan selanjutnya mengadakan analisis terhadap gagasan operasi produksi dan jasa dari berbagai macam usaha. Adapun gagasan terhadap proses produksi dan jasa yang dianggap paling penting yaitu: ,
1) potensi permintaan terhadap produk;
2) jumlah penjualan produk;
3) jumlah pemasaran produk;
4) kemampuan produk yang mendatangkan laba.
d Percobaan proses produk
Di dalam percobaan proses produk, terdapat 2 (dua) hal yang sangat penting, yaitu:
1) Dari tahap pengelolaan gagasan, menjadi suatu kegiatan konkret.
2) Perusahaan menghasilkan produksi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara teknis maupun komersial.
e. Uji coba produk
Pada dasarnya ada 2 (dua) macam manfaat yang akan didapat oleh seorang wirausahawan dengan adanya uji coba produksi dan jasa, yaitu:
1) Seorang wirausahawan akan memperoleh gambaran yang lebih lugs tentang operasi produksi.
2] Seorang wirausahawan akan menemukan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan, cacat tidaknya, dan bermanfaat tidaknya, dari produk yang dibuatnya.
F. Tahap komersialisasi
Tahap komersialisasi adalah proses memperkenalkan produk yang diproduksi kepada para konsumen atau pembeli. Berbagai usaha pada tahap komersialisasi yang dilakukan oleh seorang wirausahawan antara lain melaksanakan merek produk, kemasan produk, harga produk, promosi produk, dan distribusinya.
Agar perencanaan kegiatan operasi produksi dan jasa dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik, setiap pelaksanaan dan pengawasan kegiatan operasi produksi perlu mengetahui apa yang harus dilaksanakan.
4. Langkah-langkah menetapkan skala proses produksi dan jasa
Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut. Produk apa yang akan diproduksi.
Bilamana kegiatan proses produksi akan dimulai.
Berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
Berapa besarnyajumlah dana yang akan dibutuhkan.
Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan.
Peralatan apa yang diperlukan.
Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan.
Syarat-syarat dalam penetapan skala proses produksi dan jasa, antara lain:
Penetapan skala produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dilaksanakan. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi
tentang kegiatan operasi proses produksi.
a. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan skala proses produksi dan jasa
Berikut ini faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa.
1) Sifat proses produksi dan jasa
Sifat proses produksi dan jasa dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Proses produksi dan jasa yang terputus-putus
Proses produksi dan jasa yang terputus-putus, dilakukan atas dasar jumlah pesanan (order) produk yang diterima perusahaan. Di sini, jumlah produksi yang dibuat perusahaan pada umumnya sedikit. Sehingga untuk menetapkan. skala produksi dan jasa yang diproduksi, semata-mata tidak berdasarkan pada ramalan penjualan.
b) Proses produksi barang dan jasa yang terus-menerus
Proses produksi dan jasa yang terns menerus, dilakukan berdasarkan pada ramalan produk. Di sini, penetapan skala produksi dan jasa tidak dilakukan atas dasar pesanan, akan tetapi dilakukan untuk memenuhi pasar clan dalam jumlah produksi yang besar.
2) Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi
Untuk menetapkan skala proses produksi dan jasa ada beberapa jenis dan mutu, serta sifat produk yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yakni sebagai berikut.
a) Apakah produk yang akan diproduksi itu tahan lama?
b) Apakah mutu produk yang diproduksi itu tergantung pada biaya persatuan?
c) Apakah produk yang akan diproduksi itu mempunyai sifat permintaan musiman atau tidak?
d) Apakah produk yang akan diproduksi itu costumer's goods atau producer's goods?
3) Jenis produk baru dan lama
Seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan jenis produk baru, disertai penelitian tentang:
a) Lokasi; apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber-sumber bahan baku atau dekat dengan pasar konsumen?
b) Berapajumlah produk yang akan diproduksi?
c) Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang masa?
Untuk menetapkan skala produksi dan jasa, salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan ialah production standard. Production standard adalah suatu ukuran yang menjadi patokan dalam melaksanakan proses operasi produksi. Di dalam standar produksi, yang paling penting ialah standar mengenai waktu, standar kualitas produk, dan standar biaya produk. Apabila perencanaan operasi proses produksi barang dan jasa dalam suatu perusahaan sudah baik, maka akan ada manfaat dari perencanaan skala produksi dan jasa, pengarahannya, serta perbaikan-perbaikan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan.
b. Tahapan-tahapan dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa
Adapun tahapan-tahapan pada penetapan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut.
1) Routing
Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir. Di dalam menentukan urutan-urutannya, harus sudah termasuk penyusunan alat-alat yang akan dipergunakan.
2) Scheduling
Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disenergikan sebagai suatu kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan diawasi penggunaan waktu pada setiap saat pemrosesan produksi, sesuai dengan urutan-urutannya.
3) Dispatching
Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling.
4) Follow-up
Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.
MENETAPKAN SISTEM PROSES PRODUKSI DAN JASA
1. Perencanaan sistem proses produksi dan jasa
Beberapa hal yang perlu dipahami oleh seorang wirausahawan jika membuat perencanaan sistem proses produksi dan jasa, yaitu perencanaan produk, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan letak
fasilitas produksi, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi. Penyusunan perencanaan sistem proses produksi sudah selayaknya dipersiapkan dengan cermat dan teliti; karena sistem produksi yang sudah dipersiapkan, akan dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Apabila penetapan sistem proses produksi sudah ditelaah dengan saksama, maka akan dapat diperoleh hal-hal sebagai berikut.
a. Perencanaan proses produk
Perencanaan proses produk merupakan perencanaan tentang produk apa, produk yang bagaimana, dan berapa banyak yang dapat diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan. Perencanaan proses produk harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, mengingat bahwa pemilihan produk yang diproduksi akan berlaku dalam jangka panjang.
b. Perencanaan lokasi pabrik
Pabrik adalah tempat beradanya fungsi teknis dari suatu perusahaan. Lokasi pabrik perlu direncanakan dengan tepat. Karena, pemilihan lokasi pabrik yang salah akan dapat menimbulkan berbagai macam kerugian.
C. Perencanaan letak fasilitas produksi dan jasa
Letak fasilitas produksi dan jasa (lay out) pabrik merupakan suatu hal yang mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Penyusun letak fasilitas produksi yang teratur serta memenuhi persyaratan teknis yang sudah ditentukan, akan menunj ang adanya efektivitas dan efisiensi kerja pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan.
d Perencanaan lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat penting di dalam perusahaan. Lingkungan kerja yang baik, akan mendukung adanya tingkat produktivitas kerja yang tinggi. Lingkungan kerja sebaiknya disiapkan oleh perusahaan, agar cocok dengan lingkungan kegiatan produksi. Dalam masalah lingkungan kerja di dalam perusahaan, terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan, di antaranya:
1) masalah pelayanan karyawan perusahaan;
2) masalah kondisi kerja perusahaan;
3) masalah hubungan karyawan dengan perusahaan.
e. Perencanaan standar produksi dan jasa
Dengan adanya standar produksi dan jasa, perusahaan akan mempunyai pegangan dalam pelaksanaan proses produksi. Adapun pada pelaksanaan manajemennya, perusahaan akan mempunyai beberapa kemudahan di dalam pengendalian kegiatan produksi, baik untuk pengendalian bahan baku, biaya produksi, maupun tenaga kerja.
Sistem produksi dan jasa dalam perusahaan terdiri atas beberapa subsistem. Subsistem dari sistem produksi dalam perusahaan antara lain produk yang dapat diproduksi, lokasi pabrik yang dipergunakan, letak atau susunan fasilitas produksi, lingkungan kerja yang dipersiapkan, serta standar kerja yang berlaku.
1) Produk yang dapat diproduksi
Suatu perusahaan yang didirikan, tentu harus mempunyai rencana tentang produk apa yang akan diproduksi. Sehingga di dalam penyusunan sistem produksi dan j asa, perusahaan sudah dapat menentukan produk apa yang dapat diproduksi. Produk yang dapat diproduksi, bukan berarti seluruhnya harus diproduksi dalam periode yang sama, melainkan akan dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem produksi. Dengan diketahuinya produk yang akan diproduksi, manajemen
perusahaan akan dapat menentukan subsistem produksi yang lain, misalnya mesin-mesin dan peralatan yang diperlukan, lingkungan kerja, dan sebagainya.
2) Lokasi pabrik
Subsistem yang lain, setelah produk perusahaan, ialah lokasi pabrik. Lokasi pabrik adalah tempat fungsi teknis pelaksanaan kegiatan produksi, sehingga pemilihannya pun harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Pemilihan lokasi pabrik yang tidak mendukung pelaksanaan produksi di dalam perusahaan, merupakan suatu hambatan bagi perkembangan perusahaan yang bersangkutan pada mass yang akan datang. Salah satu keuntungan yang akan diperoleh seorang wirausahawan dengan adanya lokasi pabrik yang tepat ialah kemudahan untuk berkembang dalam mengelola usahanya.
3) Letak fasilitas produksi dan jasa
Letak fasilitas produksi dan jasa dalam suatu perusahaan, misalnya mesin-mesin dan peralatan, merupakan salah satu bagian dari sistem produksi. Letak fasilitas produksi dan jasa, mempunyai pengaruh langsung terhadap produktivitas perusahaan. Susunan dari mesin-mesin dan. peralatan produksi, sedapat mungkin harus menunjang pelaksanaan proses produksi dengan baik, sehingga produktivitas perusahaan dapat dipertahankan.
4) Lingkungan kerja yang ada
Lingkungan kerja yang ada pada perusahaan, akan mempengaruhi produktivitas kerja para karyawan perusahaan yang bersangkutan. Produktivitas para karyawan tersebut, akan berpengaruh langsung terhadap produktivitas perusahaan. Pada umumnya, lingkungan kerja dalam perusahaan terdiri atas 3 (tiga) hal penting, yaitu pelayanan baik pada karyawan, kondisi kerja para karyawan, dan hubungan kerj a yang harmonis para karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan.
5) Standar produksi yang beriaku
Standar produksi yang berlaku di dalam perusahaan merupakan salah satu bagian dari sistem produksi yang mempunyai peranan penting. Penggunaan standar produksi yang jelas, akan mempermudah para karyawan untuk melaksanakan operasi perusahaan dan dapat membantu program pemasaran.
2. Menetapkan sistem pengendalian proses produksi barang dan jasa
Menetapkan sistem pengendalian proses produksi merupakan masalah pengendalian proses produksi, pengendalian bahan baku, pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi, pengendalian kualitas produk, dan. pemeliharaannya. Sistem pengendalian proses produksi ini, berhubungan. dengan masalah pengendalian usaha perusahaan yang dikelola oleh para wirausahawan. Secara lebih terperinci, mengenai sistem pengendalian proses produksi dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Pengendalian proses produksi barang dan jasa
Pengendalian proses produksi menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan dan pengawasan proses produk apa dan berapajumlah yang akan diproduksi pada saat akan dimulai, dan kapan akan selesai. Persoalan ini selayaknya direncanakan, dikoordinir, dan dapat dikendalikan dengan baik oleh seorang wirausahawan. Dengan demikian, proses produksi dapat berjalan lancar sesuai perencanaan usaha perusahaan.
b. Pengendalian bahan baku
Bahan baku merupakan dasar yang sangat penting bagi para wirausahawan yang mengelola perusahaan. Bisa dibayangkan jika bahan bakunya tidak ada, berarti akan terhentinya kegiatan proses produksi. Oleh karena itu, kecukupan persediaan bahan baku sangat diperlukan oleh suatu perusahaan. Akan tetapi, jika persediaan bahan baku terlalu banyak maka bukan berarti akan menguntungkan bagi perusahaan. Apa sebabnya? Sebabnya ialah akan semakin menambah biaya-biaya persediaan yang harus ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku
jumlahnya sangat sedikit maka akan mengakibatkan terganggunya proses kegiatan produksi. Untuk dapat mengendalikan jumlah persediaan bahan baku, kiranya perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persediaan bahan baku perusahaan tersebut.
a Pengendalian tenaga kerja
Dalam pelaksanaan kegiatan proses produksi suatu perusahaan, masalah tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting. Tenaga kerja yang dapat menangani proses kegiatan produksi, dapat menentukan baik-buruknya kualitas produk. Dengan adanya pengendalian tenaga kerj a yang baik, diharapkan proses produksi perusahaan yang bersangkutan dapat menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan perencanaan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya.
b. Penoendalian biaya produksi dan jasa
Biaya produksi dan jasa yang akan dipergunakan untuk melaksanakan proses produksi dalam perusahaan, perlu direncanakan dan clikendalikan dengan sebaik-baiknya. Apabila harga pokok produk sangat tinggi, akan mengakibatkan tingginya harga penjualan produk. Begitu pula di dalam pemasaran produk, akan mengakibatkan tingginya harga penjualan produk. Hal itu akan mengakibatkan tidak adanya keuntungan bagi seorang wirausahawan karena harga pokok produknya sangat tinggi. Untuk dapat melaksanakan pengendalian biaya produksi danjasa, seorang wirausahawan perlu menggunakan model dan metode pengendalian biaya proses produksi yang cocok dan tepat.
e. Pengendalian kualitas produk
Kualitas produk mempunyai peranan yang cukup penting dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berproduksi tanpa mempertahankan kualitas produk, akan mengakibatkan terancam dan bangkrutnya sebuah perusahaan. Maka dari itu, seorang wirausahawan perlu mengendalikan kualitas produk. Pengendalian kualitas produk, sudah merupakan suatu keharusan bagi seorang wirausahawan yang menginginkan adanya kemajuan dalam perusahaan.
f. Pengendalian pemeliharaan
Penggunaan sarana, prasarana, dan fasilitas produksi yang terus-menerus, apabila tidak didukung dengan adanya pemeliharaan, akan mengakibatkan timbulnya kerusakan peralatan produksi.
Gangguan-gangguan dalam pelaksanaan proses produksi karena peralatan produksi yang kurang terpelihara atau terawat dengan baik, akan mengakibatkan terhentinya proses produksi. Maka dari itu, pengendalian pemeliharaan sarana, prasarana, dan fasilitas proses produksi yang baik dan teratur, akan menunjang kelancaran proses produksi dalam suatu perusahaan.
PENGELOLAAN PERSEDIAAN PRODUK
1. Tingkat persediaan produk
Tingkat persediaan produk tidak terlepas dari usaha untuk menjamin kelancaran usaha atau bisnis. Dalam hal ini wirausaha sebagai pemilik perusahaan, perlu memperhatikan tentang tingkat persediaan produknya. Kebijakan pengaturan tingkat pengelolaan persediaan produk meliputi:
a. penentuan sistem pemasaran produk;
b. jumlah pemesanan produk;
c. tingkat persediaan produk;
d. tingkat penjualan produk.
Wirausaha sebagai pemilik perusahaan, harus dapat menjaga persediaan produk dengan baik agar kegiatan usahanya berjalan lancar secara efisien dan efektif. Adapun tujuan wirausaha - elaksanakan pengelolaan dalam persediaan produk perusahaannya, antara lain sebagai berikut:
a. untuk menjaga jangan sampai persediaan produk itu habis;
b. untuk menjaga jangan sampai usaha atau bisnis menghentikan kegiatan atau aktivitasnya;
c. untuk menjaga jangan sampai usaha atau bisnis mengecewakan para konsumen atau pembeli atau pelanggan;
d. untuk menj agaJangan. sampai jumlah persediaan produk berlebihan atau kekurangan.
Selanjutnya, produk yang sudah diproses perlu disimpan dan ditunda secara baik sehingga akan memudahkan para petugas perusahaan bagian persediaan produk untuk:
a. melaksanakan penataan dan penambahan persediaan produk;
b. melakukan pengecekanjumlah persediaan produk;
c. mengembalikan pengambilan persediaan produk;
d. memudahkan pencarian persediaan produk;
e. pemeliharaan persediaan produk dengan baik dan aman.
Kebijaksanaan dalam pengadaan produk dan persediaannya merupakan alat yang sangat penting sesuai dengan banyaknya permintaan. Penyediaan produk yang direncanakan pengelolaannya merupakan proses menggairahkan permintaan dan memberi keputusan kepada konsumen yang membutuhkan produk.
Adapun biaya penyelenggaraan stok produk akan mencakup:
a. biaya penyimpanan produk;
b. biaya modal usaha atau bisnis;
c. pajak dan asuransi;
d. penyusutan dan usahanya produk.
2. Melaksanakan persediaan produk
Seperti diketahui bahwa perusahaan melaksanakan persediaan produk ialah untuk menyediakan kebutuhan dan pemuasan konsumen atau pembeli atau pelanggan terhadap produk dan jasa. Dalam hal ini, banyak perusahaan melaksanakan kebijakan persediaan produk dan jasa untuk memuaskan para konsumen, pembeli, atau pelanggan. Adapun pengelolaan persediaan produk tersebut, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Persediaan produk atau jasa untuk sekarang
Persediaan produk atau jasa untuk sekarang ditujukan untuk menyediakan kebutuhan akan produk atau jasa yang sangat mendesak atau dalam jangka waktu yang sangat pendek.
b. Persediaan produk atau jasa untuk masa yang akan datang
Persediaan produk atau jasa untuk masa yang akan datang ditunjukkan untuk memenuhi keperluan produk atau jasa pada masa yang akan datang. Persediaan produk atau jasa di sini untuk berjaga-jaga demi kelangsungan hidup usaha apabila proses produksi mengalami keterlambatan.
c. Persediaan produk atau jasa secara spekulatif
Dasar persediaan produk atau jasa ini, sifatnya untuk spekulatif. Misalnya, semen suatu ketika akan sulit dicari di pasaran. Untuk itu, perusahaan ada yang menimbun di gudangnya dan nanti pada waktu masyarakat konsumen membutuhkannya, akan dijual kembali Dengan harga yang
PROSES PRODUKSI DAN PENYIMPANANNYA
1. Persyaratan proses produksi
Proses produksi pada prinsipnya merupakan perjalanan pembuatan produk dalam jumlah dan kualitas produk yang sudah ditentukan dan sesuai dengan perencanaan perusahaan. Agar proses produksi itu berjalan lancar dan sesuai dengan rencana perusahaan, maka diperlukan persyaratan­persyaratan tertentu. Adapun persyaratan proses produksi tersebut, antara lain sebagai berikut:
· adanya prosedur kerja dalam proses produksi;
· adanya tata letak peralatan proses produksi;
· adanya tata ruang proses produksi;
· adanya jenis dan bahan yang akan diproduksi;
· adanya para karyawan yang mampu mengerjakan proses produksi.
Untuk memudahkan proses produksi, wirausaha sebagai pemilik perusahaan perlu memperhatikan dan melaksanakan hal-hal berikut ini:
· membuat suatu model kasar dari produk yang akan dibuat;
· menyusun daftar komponen produk, baikjenisnya maupun jumlahnya;
· menyusun urutan tata proses pembuatan produk setahap demi setahap dan waktu mengerjakan bahan hingga menjadi produk jadi;
· menyusun jadwal bahan pelaksanaan proses produksi;
· menempatkan tenaga pelaksana proses produksi disertai pengawas yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya proses produksi.
Seperti kita ketahui, ada tiga hal yang selalu harus ada di dalam proses produksi yaitu sebagai berikut.
a. Bahan produksi
Bahan produksi di sini terdiri atas:
1) bahan baku;
2) bahan dasar;
3) bahan bantu;
4) bahan sisa.
b. Alai produksi
Pada umumnya, alat produksi terdiri atas alat produksi dengan mesin dan alat produksi tanpa mesin.
c. Hasil produksi
Dari hasil suatu proses produksi, akan diperoleh dua hasil yaitu:
1) hasil pokok produksi;
2) hasil sampingan produksi.
Untuk mencegah kemungkinan adanya kecelakaan, semua tempat dan peralatan yang berbahaya perlu diberi tanda peringatan dan pengamanan. Selanjutnya, untuk mengatasi kemungkinan rusaknya mesin-mesin atau peralatan proses produksi, maka setiap periode waktu tertentu diadakan pemeriksaan dan perbaikan atau servis. Sebagai petunjuk keberhasilan hasil produksi, dapat dilakukan pemeriksaan rutin pada setiap tahap proses produksi.
2. Penyimpanan hasil produksi
a. Prinsip penyimpanannya
Pada prinsipnya semua produk yang belum teijual harus disimpan sedemikian rupa, ditata dengan rapi menurut jenisnya, agar produk terpelihara keamanannya dan terjamin mutunya. Adapun cara menyimpan dan mengamankan hasil produksi itu, antara lain sebagai berikut.
1) Menyimpan produk yang tidak memerlukan tempat khusus. Penyimpanan produk di sini harus:
tertib, aman, dan sehat;
tidak kena debu atau kotoran;
tidak mudah dimasuki tikus atau binatang-binatang lainnya.
2) Menyimpan produk yang memerlukan tempat khusus. Penyimpanan produk di sini harus:
disimpan pada alat pendingin khusus;
disimpan pada alat pemanas atau penghangat;
disimpan pada tempat dengan temperatur khusus.
Di bawah ini adalah berbagai tempat penyimpanan produk di mana kebutuhan yang sama dapat dipenuhi dan akan teriadi proses yang sama. Adapun tempat penyimpanan hasil produksi tersebut meliputi:
1) Gudangoperasional,yaitugudangtempatpenyimpananbahanbakudanbahansetengahjadi.
2) Gudang perlengkapan, yaitu tempat penyimpanan perkakas kerja dan barang proses produksi.
Selanjutnya, sebelum produk dijual kepada pelanggan/konsumen, terlebih dahulu perlu disimpan dan diamankan dalam:
1) lemari khusus;
2) gudang khusus.
b. Fungsi penyimpanan
Fungsi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang antara lain untuk:
1) menghindari adanya kerusakan;
2) tujuan spekulasi di dalam usaha;
3) menjaga kelancaran atau kontinuitas perusahaan;
4) menghemat biaya dengan melakukan pembelian produk dalam jumlah besar.
Penyimpanan hasil produksi di dalam gudang dapat berfungsi dengan baik apabila:
1) penyimpanan dapat mengatasi kestabilan harga produk atau jasa di pasar;
2) sifat produk atau jasa sangat memerlukan adanya penyimpanan secara khusus;
3) sifat produk atau jasa yang disimpan sangat lama waktunya dan akan semakin tinggi nilainya serta semakin mahal harganya;
4) produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pemakaiannya terns menerus;
5) pemakaian produk atau jasa dalam satu musim, sedangkan produk-produk tersebut diproduksi hampir sepanjang waktu.

C. Prosedur penyimpanan
Pada dasarnya prosedur penyimpanan hasil produksi, yaitu sebagai berikut:
1) adanya penerimaan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang;
2) adanya pengurusan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang;
3) adanya pengaturan keluar masuknya hasil produksi di dalam gudang;
4) adanya penataan dan pengurusan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
Adapun kegiatan yang berhubungan dengan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang, antara lain sebagai berikut:
1) mencatat tanggal penerimaan dan pengeluaran, serta kondisi hasil produksi Yang disimpan di dalam gudang;
2) mencatat jenis dan nama produk yang disimpan di dalam gudang;
3) mencatat jumlah hasil produksi yang disimpan dan yang dikeluarkan di dalam gudang;
4) mencatat arus keluar masuk hasil produksi yang disimpan di dalam gudang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar